Pelatihan “NARTO” (Nanam Bareng Tanaman Obat Keluarga)
Abstract
Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, perlu adanya pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman TOGA merupakan tanaman hasil budidaya rumahan yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Pemahaman mengenai tanaman TOGA, manfaat TOGA, serta cara menanam dan merawat tanaman TOGA perlu dilakukan sejak dini. Sebagian besar anak-anak belum mengetahui jenis, manfaat serta cara menanam dan merawat tanaman TOGA. Pelatihan ini bertujuan untuk melakukan gerakan memanfaatkan dan menanam TOGA di lingkungan SD. Pelatihan “NARTO” disampaikan kepada seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri Plamongansari 01 dengan rentang usia 7-12 tahun. Pelatihan “NARTO” ini dilaksanakan dengan memberikan edukasi tentang tanaman TOGA, pemanfaatan tanaman TOGA, serta pelatihan mengenai cara menanam dan merawat tanaman TOGA. Hasil pelatihan ini seluruh siswa memperoleh pemahaman tentang tanaman TOGA, manfaat tanaman TOGA serta cara menanam dan merawat tanaman TOGA. Melalui pelatihan “NARTO” ini menjadi salah satu sarana pembelajaran yang tepat untuk memperkenalkan tanaman TOGA. Selain itu pengenalan tanaman TOGA di lingkungan sekolah sangat penting untuk menunjang program kesehatan di sekolah.
Kata kunci— Manfaat TOGA, pengenalan tanaman TOGA, dan pelatihan NARTO
References
'1. A. Setiawan, “Keanekaragaman Hayati Indonesia: Masalah dan Upaya Kpnservasi,” Indones. J. Conserv. , vol. 11, no. 1, pp. 13–21, 2022.
'2. L. Ariani, N. Miftahurrohmah, and W. Winarti, “Peningkatan Pengetahuan tentang Tanaman Obat Keluarga kepada Siswa Sekolah Dasar melalui Konseling, Flash Card, dan Berkebun Bersama,” J. Pengabdi. Kpd. Masy. (Indonesian J. Community Engag., vol. 6, no. 1, pp. 63–67, Mar. 2020, doi: 10.22146/jpkm.52576.
'3. N. L. P. E. Sudiwati, “Upaya Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Melalui Pelatihan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga pada Ibu Rumah Tangga dan Kader,” J. Idaman , vol. 3, no. 1, pp. 45–50, 2019.
'4. M. Silalahi, “Kencur (Kaempferia galanga) dan Bioaktivitasnya,” J. Pendidik. Inform. dan Sains, vol. 8, no. 1, pp. 127–142, Jun. 2019, doi: 10.31571/saintek.v8i1.1178.
'5. Subaryanti, Triadiati, Y. C. Sulistyaningsih, and D. Iswantini Pradono, “Karakteristik Aksesi Kencur (Kaempferia galanga L.) Berdasarkan Komponen Minyak Atsiri pada Dua Lokasi yang Berbeda,” J. Tumbuh. Obat Indones., vol. 16, no. 1, pp. 19–29, 2023.
'6. Kementerian Kesehatan RI, FARMAKOPE HERBAL INDONESIA EDISI II 2017, Edisi II. Jakarta: kementerian Kesehatan RI, 2017.
'7. D. Sari and A. Nasuha, “Kandungan Zat Gizi, Fitokimia, dan Aktivitas Farmakologis pada Jahe (Zingiber officinale Rosc.): Review,” Trop. Biosci. J. Biol. Sci., vol. 1, no. 2, pp. 11–18, 2021.
'8. D. Cahya and H. Prabowo, “Standardisasi Spesifik dan Non-Spesifik Simplisia dan Ekstrak Etanol 96% Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.),” J. Farm. Udayana, vol. 8, no. 1, pp. 29–35, Jul. 2019, doi: 10.24843/jfu.2019.v08.i01.p05.
'9. Menteri Kesehatan RI, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016.” 2016.
'10. Kementerian Kesehatan RI, “Laporan Nasional Riskesdas 2018,” 2018.
'11. N. Kurnia, S. Dan, and M. Suswandari, “Effektivitas Program Apoteker Kecil (Apcil) Terhadap Pengetahuan Tanaman Obat Tradisional Keluarga Di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016,” J. Pendidik., vol. 25, no. 1, pp. 35–40, 2016.
'12. S. Mayang Sari, T. Abdur Rasyid, P. Studi Keperawatan, S. Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru Jl Mustafa Sari no, and T. Selatan Pekanbaru, “Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada Masyarakat,” Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 3, no. special Issue Juni, pp. 1–7, 2019.
'13. S. R. Fitriatien, N. E. J. Rachmawati, N. Rahmah, D. A. Safitri, M. R. Pahlevi, and N. M. W. Natsir, “Kegiatan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Salah Satu Usaha Pemberdayaan Siswa SDN Dermo Guna dalam Menumbuhkan Kepedulian Kesehatan Keluarga,” ABADIMAS ADI BUANA, vol. 02, no. 2, 2017.