Pelatihan Pembuatan MP-ASI WHO Berbasis Pangan Lokal Bagi Kader Posyandu dan Ibu BADUTA Posyandu Dahlia III Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen

  • Rika Sebtiana K
  • Ririn Suharsanti
  • Achmad Wildan
  • Erlita verdia M
  • M. Ryan Radix
Keywords: MP-ASI, pelatihan, kader posyandu, ibu baduta

Abstract

Malnutrisi banyak terjadi pada usia 6 bulan ke atas dikarenakan pada usia ini terjadi peralihan dari ASI
ke Makanan Pendamping ASI (MPASI). Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak adalah
dengan memberikan makanan yang terbaik bagi Baduta. Pada baduta, kurang gizi akan menimbulkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak yang apabila tidak diatasi secara dini akan berlanjut hingga
dewasa. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga dapat
diistilahkan sebagai periode emas sekaligus kritis. Berdasarkan hasil pengkajian gizi Balita yang dilakukan
sebelumnya ternyata masih dijumpai beberapa masalah gizi khususnya pada kelompok umur Baduta. Penyebab
utamanya adalah masih terbatasnya pengetahuan ibu tentang gizi Baduta dan keterampilan ibu dalam menyiapkan
makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan pangan lokal yang tersedia. Kader Posyandu yang selama ini
sudah berperan aktif dirasakan masih lemah dalam memberikan edukasi ASI dan MP-ASI. Padahal kader
Posyandu sangat potensial perannya sebagai agen perubahan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Pelatihan Pembuatan MP-ASI WHO Berbasis Pangan Lokal Bagi Kader Posyandu dan Ibu Baduta ini bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dan ibu BADUTA dalam menyiapkan MP-ASI.
Pada awal kegiatan, peserta akan digali tentang pengetahuan dan kemampuan pembuatan MP-ASI terlebih dahulu
kemudian dilakukan evaluasi akhir untuk melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta. Secara
garis besar kegiatan ini berfungsi untuk membentuk perilaku gizi yang baik pada keluarga diperlukan kegiatan
pendampingan keberlanjutan. Luaran yang diharapkan dapat dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan kader posyandu dan ibu baduta

References

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.

Jakarta : PT. Gramedia.

Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 2973:

Biskuit. Jakarta: Dewan Standarisasi

Nasional.

Dewi, D.S. 2017. Peran Komunikator Kader

Posyandu dalam Meningkatkan Status Gizi

Balita di Posyandu Nuri Kelurahan Makroman

Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. eJournal

Ilmu Komunikasi, 5 (1) 2017 : 272-282 ISSN

-

X

Kumar, D., Goel, N.K., Mittal, P.C. et al., 2006.

Influence of infant-feeding practices on

nutritional status of under-five childrenIndian J

Pediatr (2006) 73:

doi:10.1007/BF02758565.

Meilani, N. Setiyawati, N. dan Estiwidani, D. S.

Kebidanan Komunitas. Yogyakarta:

Fitramaya.

World Health Organization, UNICEF. Global

strategy for infant and young child feeding.

Geneva: World Health Organization;2003

Ridwansyah. 2003. Pengolahan Kopi. Medan :

Universitas Sumatra Utara Press.

Janwar, A.A. 2014 Pengaruh Penambahan Kopi

(Coffea spp.) terhadao Kualitas Susu

Paesturisasi. [Skripsi]. Makassar : Fakultas

Pertanian Universitas Hasanuddin.

Sunarwati, DA., Rosidah dan Saptarina. 2012.

Pengaruh Subtitusi Tepung Sukun terhadap

Kualitas Brownies Kukus. Food Scince and

Culinary Education Journal (1): 14-18.

How to Cite
Sebtiana K, R., Suharsanti, R., Wildan, A., verdia M, E., & Radix, M. R. (1). Pelatihan Pembuatan MP-ASI WHO Berbasis Pangan Lokal Bagi Kader Posyandu dan Ibu BADUTA Posyandu Dahlia III Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen. Jurnal DiMas, 1(1), 41-45. https://doi.org/10.53359/dimas.v1i1.9