PELATIHAN PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL DI KWT MULYA SEJAHTERA, RW 1, PLALANGAN, GUNUNGPATI, SEMARANG
Abstract
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau
herbal. Hal ini disebabkan karena jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti
rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati)
misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginseng dan lain-lain. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh
hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung juga
dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong. Jamu merupakan minuman herbal khas Indonesia.
Jamu biasanya terdiri dari berbagai jenis tanaman herbal dan rempah pilihan yang murni diambil dari saripati
tumbuhan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis). Jamu
tradisional nggak kalah manfaatnya dengan obat-obatan di apotek. Malah, jamu tradisional lebih alami dan bisa
turut serta merawat warisan bangsa kita
Kesadaran masyarakat RW 1, Plalangan, Gunungpati, Semarang obat-obatan herbal tradisional sekarang ini
semakin tinggi. Dari situ kemudian muncul semangat bahwa masyarakat ternyata memerlukan obat-obatan
tradisional dengan cara membuat sediaan jamu tradisional tersebut dari tanaman-tanaman obat yang bisa ditanam
dipekarangan rumahnya. Kegiatan pengabdian ini melibatkan 35 anggota KWT Mulya Sejahtera. Pendekatan yang
digunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan partisipasif, sedangkan metode yang diterapkan adalah
pendampingan pembelajaran orang dewasa. Kegiatan pengabdian diawali dengan pemaparan tentang beberapa jenis
sediaan dan tata cara pembuatan jamu tradisional. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan jamu
tradisional antara lain jamu instan dan es krim jamu. Dari kegiatan pengabdian ini masyarakat menjadi lebih paham
pembuatan sediaan jamu tradisional sehingga ketrampilannya meningkat dan meningkatkan produkstivitas dan
ekonomi masyarakat.
References
Achmad, S.A., Hakim, E.H., Makmur, L, Syah,
Y.M,, Juliawaty, L,D,, Mujahidin,
D. (2007). Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-
Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 1. Bandung:
Penerbit ITB.
https://www.liputan6.com/regional/read/289670
/jamu-jamubegini-geliat-kampung-jamusemarang..
Diakses tanggal 23 Juli 2018.
https://www.suaramerdeka.com/news/baca/1352
/jamu-kunir-asem-masih-banyak-diminatimasyarakat.
Diakses tanggal 23 Juli 2018.
BLH Kota Bengkulu, “Bersama Membangun
Ekonomi Rakyat”.. Diakses tanggal 9 April
Handea, H, 2005, Jamu Toga dan aplikasinya
dalam rumah tangga.
http://kepegawaian.umpad.ac.id/infdetail.aspx?i
d=2. Diakses tanggal 5 Maret 2019
Heyne K, 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia,
jilid I, Jakarta, Departemen Kehutanan
Mallaleng, H.R. Purwaningtyas, Hermawati, R,
Solichah N (2012), Katalog Tumbuhan Obat
Alam Jilid 1, Batu: UPT Materia Medica Batu
tsffaunsoed.2012.Pentingnya Sanitasi dan
Hygiene dalam Pembuatan
Obat.Artikel.(Online),
(https://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com
diakses pada 9 Mei 2019
http://sukoharjokab.bps.go.id/index.php/18-
menu-slide/15-patung-jamugendong-sebagaiidentitas-
kabupaten-sukoharjo