PELATIHAN PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL DI KWT MULYA SEJAHTERA, RW 1, PLALANGAN, GUNUNGPATI, SEMARANG

  • A. Ariani Hesti Wulan S.
  • Agus Suprijono
  • Eka Susanti
  • Uning Rininingsih
  • Dhimas Adityasmara
Keywords: Jamu,, Herbal, Pelatihan, KWT Mulya Sejahtera, Plalangan

Abstract

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau
herbal. Hal ini disebabkan karena jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti
rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati)
misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginseng dan lain-lain. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh
hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung juga
dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong. Jamu merupakan minuman herbal khas Indonesia.
Jamu biasanya terdiri dari berbagai jenis tanaman herbal dan rempah pilihan yang murni diambil dari saripati
tumbuhan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis). Jamu
tradisional nggak kalah manfaatnya dengan obat-obatan di apotek. Malah, jamu tradisional lebih alami dan bisa
turut serta merawat warisan bangsa kita
Kesadaran masyarakat RW 1, Plalangan, Gunungpati, Semarang obat-obatan herbal tradisional sekarang ini
semakin tinggi. Dari situ kemudian muncul semangat bahwa masyarakat ternyata memerlukan obat-obatan
tradisional dengan cara membuat sediaan jamu tradisional tersebut dari tanaman-tanaman obat yang bisa ditanam
dipekarangan rumahnya. Kegiatan pengabdian ini melibatkan 35 anggota KWT Mulya Sejahtera. Pendekatan yang
digunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan partisipasif, sedangkan metode yang diterapkan adalah
pendampingan pembelajaran orang dewasa. Kegiatan pengabdian diawali dengan pemaparan tentang beberapa jenis
sediaan dan tata cara pembuatan jamu tradisional. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan jamu
tradisional antara lain jamu instan dan es krim jamu. Dari kegiatan pengabdian ini masyarakat menjadi lebih paham
pembuatan sediaan jamu tradisional sehingga ketrampilannya meningkat dan meningkatkan produkstivitas dan
ekonomi masyarakat.

References

Achmad, S.A., Hakim, E.H., Makmur, L, Syah,

Y.M,, Juliawaty, L,D,, Mujahidin,

D. (2007). Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-

Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 1. Bandung:

Penerbit ITB.

https://www.liputan6.com/regional/read/289670

/jamu-jamubegini-geliat-kampung-jamusemarang..

Diakses tanggal 23 Juli 2018.

https://www.suaramerdeka.com/news/baca/1352

/jamu-kunir-asem-masih-banyak-diminatimasyarakat.

Diakses tanggal 23 Juli 2018.

BLH Kota Bengkulu, “Bersama Membangun

Ekonomi Rakyat”.. Diakses tanggal 9 April

Handea, H, 2005, Jamu Toga dan aplikasinya

dalam rumah tangga.

http://kepegawaian.umpad.ac.id/infdetail.aspx?i

d=2. Diakses tanggal 5 Maret 2019

Heyne K, 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia,

jilid I, Jakarta, Departemen Kehutanan

Mallaleng, H.R. Purwaningtyas, Hermawati, R,

Solichah N (2012), Katalog Tumbuhan Obat

Alam Jilid 1, Batu: UPT Materia Medica Batu

tsffaunsoed.2012.Pentingnya Sanitasi dan

Hygiene dalam Pembuatan

Obat.Artikel.(Online),

(https://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com

diakses pada 9 Mei 2019

http://sukoharjokab.bps.go.id/index.php/18-

menu-slide/15-patung-jamugendong-sebagaiidentitas-

kabupaten-sukoharjo

Published
2019-10-30
How to Cite
Hesti Wulan S., A. A., Suprijono, A., Susanti, E., Rininingsih, U., & Adityasmara, D. (2019). PELATIHAN PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL DI KWT MULYA SEJAHTERA, RW 1, PLALANGAN, GUNUNGPATI, SEMARANG. Jurnal DiMas, 1(1), 1-6. https://doi.org/10.53359/dimas.v1i1.3