CARA MENGATASI SEMBELIT DAN PRODUK JELBAL (JELLY HERBAL) DI SD BEJALEN AMBARAWA
Abstract
Sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya tinja yang keras sehingga
buang air besar menjadi jarang, sulit dan nyeri. Sembelit pada anak biasanya disebabkan oleh asupan makan anak
yang kurang serat, kurang cairan, terlalu banyak minum susu dan jarang minum air, serta juga dapat disebabkan
oleh kurangnya aktivitas fisik atau kebiasaan anak yang sering menahan buang air besar karena anak takut saat
buang air besar. Penyebab utama dari sembelit biasanya adalah kurang serat. Sehingga konsumsi makanan
berserat sangat dianjurkan pada anak sembelit. anak-anak di SD Bejalen Ambarawa yang merupakan daerah yang
dianggap sangat ramai dengan adanya berbagai macam jajanan, namun kurangnya pengetahuan anak-anak
mengenai efek yang bisa ditimbulkan dari jajanan yang tidak diimbangi dengan konsumsi makanan sehat sehingga
bisa menyebabkan efek sembelit. Pengabdian dilakukan dengan cara penyuluhan dan pelatihan pembuatan jeli
herbal pada anak SD menggunakan bahan salah satunya lidah buaya (Aloe vera). Manfaat yang didapat oleh
peserta adalah diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai sembelit serta produk herbal yang
memberikan manfaat sebagai anti sembelit. Dengan adanya program penyuluhan ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan tentang sembelit serta cara-cara untuk mengatasi sembelit tersebut dengan konsumsi
makanan berserat namun tetap disukai oleh anak-anak. Salah satunya adalah jelly herbal yang berisi lidah buaya
yang kaya akan serat.
References
Akmal, Mutaroh, dkk,. 2010. Ensiklopedi
Kesehatan untuk Umum,. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Notoadmojo,S,, 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta
Huda N. Increasing frequency of defecation with
the provision of juice aloevera. The Proceeding
of 7th International Nursing Conference: Global
Nursing Challenges in The Free Trade Era. 2016
April 8-9 April 2016; Surabaya: Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga. 603-606. 7.
Eva F. Prevalensi konstipasi dan faktor risiko
konstipasi pada anak. [Thesis]. Denpasar.
Universitas Udayana; 2015
Endyarni B, Syarif BH. Konstipasi fungsional.
Sari Pediatri. 2004; 6(2):75-80
Kurniati D, Juffrie M. Faktor risiko konstipasi
pada anak. Berkala ilmu kedokteran. 2003;
(4):219-224.
Nasution MP, Suryani S. Potensi ekstrak etanol
daun lidah buaya (aloe vera l.) sebagai
antifertilitas melalui tampilan imunohistokimia
caspase 3 aktif pada testis serta penilaian
kuantitas dan kualitas spermatozoa mencit (mus
musculus l.). Jurnal Pendidikan Kimia.
Hayati K. Efek antibakteri ekstrak lidah buaya
(aloe vera) terhadap Staphylococcus aureus yang
diisolasi dari denture stomatitis. [Skripsi].
Medan. Universitas Sumatera Utara; 2009
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Permenkes RI no. 6 tahun 2016 tentang
Formularium obat herbal asli Indonesia. Jakarta:
Depkes RI; 2016. Hlm. 169-172
Puspitasari D. Efektifitas daging daun lidah
buaya (aloe vera) sebagai laksansia pada mencit
galur swiss webster. [Thesis]. Bandung.
Universitas Kristen Maranatha; 2003
Sianipar NB. Continuing medical education:
konstipasi pada pasien geriatri. Cermin dunia
kedokteran (CDK). 2015;42(8):572–577